.jpg)
Semarang, Psikologi Zone – Budaya mendengarkan, menonton, dan berbicara ditengarai menjadi sebab kurangnya minat masyarakat untuk mau mengunjungi perpustakaan.
“Masyarakat Indonesia lebih suka bercerita dibandingkan dengan membaca, gejala ini tidak lepas dari kebiasaan masa lalu di mana tradisi lisan masih menguasai Indonesia.” Kata Lasa HS, Pustakawan Universitas Gadjah Mada dalam sebuah acara seminar Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, di Semarang (2/7/11).
Ia mengatakan pengujung Perpustakaan Nasional dan Perpustkaan Daerah di berbagai wilayah Indonesia sangatlah rendah.
Nampaknya membaca dan mendapatkan informasi melalui bahan bacaan belum menjadi kebutuhan sehari-hari. Hanya sekitar 10 hingga 20 persen yang memang sengaja datang untuk meminjam buku.
Kurangnya kesadaran akan manfaat dan penggunaan perpustakaan menjadi sangat ironis bila bukan masyarakat umum saja yang mengalami, namun juga orang-orang dikalangan pendidikan. Sangat disayangkan bila kalangan dosen dan guru tidak memanfaatkan fasilitas pendidikan ini, padahal mereka adalah tenaga pendidik.
Berdasarkan hasil penelitian di Jawa Tengah, hanya sekitar 4,6 persen saja guru yang menggunakan fasilitas perpustakaan daerah dan sisanya tidak pernah menggunakan fasilitas ini.
Perlu manajemen perpustakaan yang profesional dalam mensosialisasikan manfaat perpustakaan pada masyarakat. Diharapkan dengan sadar informasi dan pengetahuan, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sumber : www.psikologizone.com
